Rabu, 21 Oktober 2015

Review Jurnal Psikologi : HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN INTERNET ADDICTION PADA MAHASISWA

sumber: wowkeren.com

Kecanduan internet atau biasa kita dengar dengan Internet Addiction sering sekali kita temui di berbagai Negara, tak terkecuali di Negara kita ini. Memang, penggunaan internet di zaman modern ini sangat di perlukan untuk kegiatan sehari-hari, bahkan kini telah berubah menjadi lifestyle. Kecanduan internet kebanyakan di alami oleh remaja. Hal ini dikarenakan daya pikat internet yang begitu kuat akan kesan “kekinian” atau tren yang sangat diikuti perkembangannya oleh para remaja. Tidak sedikit remaja yang kecanduan, bahkan hingga merelakan segalanya untuk internet. Pecandu internet tidak dapat mengontrol keinginannya untuk berinternet hingga kehilangan peranannya dalam kehidupan.

Kali ini saya akan membahas sedikit serta meringkas Educational Psychology Journal yang di tulis oleh Sari Dewi Yuhana Ningtyas, Mahasiswi Jurusan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang, Indonesia. Tahun 2012. jurnal ini berjudul “HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN INTERNET ADDICTION PADA MAHASISWA”.


PENDAHULUAN

Internet merupakan salah satu media yang sekarang ini banyak digemari oleh remaja. Di zaman modern ini, penggunaan internet sangatlah diperlukan.

Perkembangan penggunaan internet dari tahun ke tahun sangatlah tinggi. Namun, ada beberapa orang saat ini terkena salah satu dampak negatif dari penggunaannya. Tidak sedikit orang yang sangat bergantung pada internet sehingga individu kecanduan. Kecanduan internet bagi pelajar dapat diketahui melalui kegiatannya yang setiap hari setelah pulang sekolah atau malam hari banyak dijumpai remaja di depan komputer untuk melakukan internet. Tanda-tanda remaja yang kecanduan internet, antara lain remaja merasa senang dengan internet, durasi penggunaan internet terus meningkat, menjadi cemas dan bosan ketika harus melalui beberapa hari tanpa internet.

Internet addiction Disorder (IAD) atau gangguan kecanduan internet meliputi segala macam hal yang berhubungan dengan internet seperti jejaring sosial, email, pornografi, judi online, game online, chatting dan lain-lain.jenis gangguan ini memang tidak tercantum pada manual diagnostic dan statistic gangguan mental, atau yang biasa di sebut dengan DSM, namun secara bentuk diatakan dekat dengan bentuk kecanduan akibat judi, selain itu badan himpunan psikolog di Amerika Serikat secara formal menyebutkan bahwa kecanduan ini termasuk dalam salah satu bentuk gangguan. (Herlina Siwi, 2004:2)
Ditemukan kasus di Amerika dimana seorang harus tidak lulus karena tidak pernah menghadiri kelas untuk sibuk berinternet. Sedangkan kasus dalam negeri sendiri adalah seorang gadis usia 12 tahun kabur dari rumahselama 2 minggu, selama itu gadis tersebut mengaku tinggal disebuah warnet untuk memainkan game online (sumber: Media Indonesia, 2008:7)

Ketidakmampuan seorang dalam mengontrol diri untuk terkoneksi dengan internet dan melakukan kegiatan bersamanya adalah cikal bakal dari lahirnya bentuk kecanduan ini, bahkan di Amerika Serikat sendiri telah berdiri panti rehabilitasi untuk menyembuhkan bentuk kecanduan ini.
Menurut Chaplin (2001:450) self control sebagai kemampuan untuk membimbing tingkah laku sendiri, kemampuan untuk menekan, merintagi impuls-impuls atau tingkah laku impulsif. Individu mampu mengontrol diri berarti individu memiliki self control.

Penggunaan internet yang mempunyai self control  yang tinggi akan memandu, mengarahkan dan mengatur perilaku online. Setiap individu yang mempunyai control diri yang tinggi dapat mampu mengatur prnggunaan internet sehingga tidak tenggelam dalam internet, mampu menggunakan internet sesuai kebutuhan, mampu memadukan aktivitas online dengan aktivitas-aktivitas lain dalam kehidupan (Herlina Siwi, 2004:9)

Berdasarkan fenomena dan masalah yang timbul permasalahan tentang internet addiction yang berdampak negative kepada mahasiswa, baik dampak secara psikologis maupun kehidupan sosial remaja.


METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode Proportional sampling. Yaitu dengan cara mengambil 10% secara random sebagai sempel dari populasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES Semester 5 tahun 2010/2011 yang berjumlah 639 mahasiswa yaitu 65 mahasiswa.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan skala self control dengan aitem yang dibuat adalah 50 aitem dari aspek behavioral control, cognitive control, dicisional control. Skala kedua yaitu internet addiction yang dibuat adalah 51 aitem dari aspek compulsive use, loss of control, continued use despite adverse consequences. Alternative jawaban yang tersedia ada empat, yaitu Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), Sangat Sesuai (SS), Sangat Tidak Sesuai (STS).


HASIL PEMBAHASAN

Self control diukur dengan skala self control dengan koefisien reabilitas sebesar 0,850. Skala self control terdiri dari 31 aitem valid dengan rentang koevisien validalitas dari 0,252 sampai dengan 0,680. Internet addiction diukur dengan menggunakan skala internet addiction. Skala internet addiction mempunyai koefisien reabilitas sebesar 0,868. Skala internet addiction terdiri dari 33 aitem valid dengan rentang koefisien validalitas dari 0,267 samapi dengan 0,731. Uji kolerasi menggunakan teknik kolerasi product moment yang dikerjakan menggunakan bantuan program SPSS 12.0 for windows.

Hasil penelitian menunjukan variable self control tergolong rendah dengan presentasi 93,85%, berarti bahwa mahasiswa kurang mampu mengontrol perilaku, mengambil keputusan atau suatu tindakan yang cukup baik terhadap internet. Variable internet addiction tergolong tinggi dengan presentasi 96,92%, hal ini berarti mahasiswa mengalami kecanduan dalam berinternet, yang ditandai dengan mahasiswa selalu tertuju pada internet, kurang dapat dalam mengontrol penggunaan internet. Hasil penelitian menunjukan ada hubungan negatif antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES, hal ini ditunjukkan dengan hasil kolerasi product moment r = -0,752 dengan signifikasi atau p = 0,000 dimana p < 0,01.

Hasil penelitian tersebut sesuai dengan hipotesis yang ditunjukan bahwa terdapat hubungan negatif antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa FIP semester 5 UNNES. Semakin rendah self control maka semakin tinggi internet addiction. Terujinya hipotesis dalam penelitian ini disebabkan oleh tingginya pemakaian internet secara berlebihan, sehingga dalam mengendalaikan perilaku kurang baik atau rendah. Pengguna internet yang mempunyai self control yang tinggi akan mampu memandu, mengarahkan dan mengatur perilaku online.


KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data serta uraian-uraian pada bab sebelumnya, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa self control terhadap internet addiction pada mahasiswa FIP tergolong rendah, hal ini berarti mahasiswa kurang mampu mengontrol perilaku dalam bermain  internet yang berlebihan (waktu yang tidak di terkontrol), kurang mampu dalam mengambil keputusan atau suaru tindakan yang cukup terhadap internet.

Internet addiction mahasiswa FIP tergolong tinggi, hal ini berarti mahasiswa FIP mengalami kecanduan dalam berinternet, yang ditandai dengan mahasiswa selalu tertuju pada internet, kurang dapat dalam mengontrol penggunaan internet, dan dalam penggunaan internet digunakan untuk melarikan diri dari masalah.

Uji hipotesis antara self control dengan internet addiction diterima. Hal tersebut dapat diartikan bahwa ada hubungan negative yang signifikan antara self control dengan internet addiction pada mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan semester 5 Universitas Negeri Semarang tahun 2010/2011.


KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

Segala sesuatu pasti memiliki kekurangan serta kelebihan masing-masing, tidak terkecuali dengan isi jurnal yang sedang saya ringkas saat ini. Berikut adalah kekurangan dan kelebihan dari Educational Psychology Journal:HUBUNGAN ANTARA SELF CONTROL DENGAN INTERNET ADDICTION PADA MAHASISWA.

Ø  Kekurangan

Kalimat-kalimat yang digunakan pada jurnal ini ditulis berulang kali. Ini menimbulkan kesan sedikit monoton saat dibaca. Selain itu pada bagian hasil pembahasan dengan menggunakan skala yang sedikit sulit dipahami betul bagi orang yang awam darimana bilangan-bilangan dan koefisien itu didapat. Karena, dalam jurnal tersebut tidak diberi tahu dari mana skala-skala tersebut didapat. Pada penelitian ini juga tidak disebutkan apakah internet addiction dapat disembuhkan atau tidak. Dan juga tidak di beritahu bagaimana caranya untuk mencegah terjadinya internet addiction dikalangan remaja.

Ø  Kelebihan
Bahasa yang digunakan mudah dipahami, dan ringan. Namun, tidak terlepas dari kesan formal., Jurnal ini memberi tahu kepada kita para pembaca, khususnya para remaja bahwa adanya gangguan kecanduan pada internet atau Internet Addiction Disorder (IAD) dan memberikan informasi bagaimana ciri-ciri remaja atau individu yang mengalami kecanduan internet tersebut. Serta, memberikan informasi bahwa semakin rendah self control maka semakin mudah individu atau remaja terkena Internet Addiction.



PENGEMBANGAN PENELITIAN

Pengembangan penelitian dapat dilakukan dengan cara mencari tahu bagaimana cara penyembuhannya dan bagaimana cara menangani individu atau remaja yang mengalami gangguan tersebut pada kehidupan kita. Sehingga kita dapat membantu individu yang mengalami kecanduan tersebut, khususnya bagi para remaja. Karena semakin pesatnya pertumbuhan teknologi maka gangguan ini akan bertambah pula jumlah penderitanya.


SARAN
Penulis diharapkan dapat mengembangakan jurnal ini untuk kepentingan dan membantu sesama seiring berjalannya era globalisasi dan teknologi yang semakin pesat. untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena gangguan tersebut.


sumber jurnal :  http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/epj/article/view/2650

Kamis, 01 Oktober 2015

LAYANAN PENGGUNAAN INTERNET DAN DAMPAK PENGGUNAANNYA

Apa itu media sosial?

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi Blog, Jejaring Sosial, wiki, forum dan dunia virtual Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia.*)

Pertumbuhan teknologi saat ini berkembang dengan pesat dibantu dengan masuknya beragam perangkat gadget yang beramai-ramai masuk ke pasar dagang Indonesia. hal ini diterima dengan sangat baik oleh penduduk Indonesia. akibatnya, maraknya media sosial yang berkembang di masyarakat. Tak sedikit dari masyarakat yang lebih suka berkomukasi lewat sosial medeia dibandingkan dengan komukasi tatap muka. Hal tersebut juga dapat saya rasakan pada diri saya sendiri.

saya membagi menjadi dua kriteria yaitu Media sosial dan Aplikasi Messenger. Berikut adalah urutan Media Sosial yang sering  saya akses :


1.    Twitter


Media sosial yang mempermudah penggunannya berinteraksi dengan pengguna lain. Pemilik akun bebas berinteraksi dengan siapapun tanpa harus saling ‘mengikuti’ kecuali pemilik akun tersebut memprivasi akun miliknya. sampai saat ini saya sendiri masih sering mengakses akun twitter saya. Karena, saya dapat dengan mudah mengetahui info-info mengenai idola saya lewat twitter selain itu saya dapat menegtahui sesuatu yang sesang terjadi atau yang sedang trend di berbagai belahan dunia lain.

2.    Facebook


Media sosial ini juga mempermudah penggunanya berinteraksi dengan pengguna lain di berbagai belahan dunia lain. Bedanya dengan twitter, pengguna akun facebook harus saling menjalin pertemanan terlebih dahulu. Media sosial ini juga menyediakan fitur- fitur seperti mengirim gambar, video, chatting, dan lain sebagainnya. sampai saat ini saya juga masih menggunakan facebook karena secara otomatis media sosial ini terhubung di telepon pintar saya. saya biaswa menggunakan facebook untuk berkomukasi dengan kawan-kawan saya sewaktu SMP bahkan SD. bertukar kontak baru, chatting, atau sekedar  memposting kata-kata yang sering disebut dengan status.

3.     Path

Media sosial ini mempermudah penggunannya untuk berbagi lokasi dan gambar serta pesan. Tetapi, path hanya diperuntukan pengguna berbagi dengan kerabat dekat seperti keluarga, dan teman-teman. Path memiliki sifat yang lebih privasi dibandingkan sosial media yang lainnya. sampai saat ini aplikasi Path masih sering saya gunakan karena langsung terhubung juga dengan telepon pintar saya. biasanya saya menggunakan media sosial ini untuk berbagi lokasi dimana saya berada, dimana saya makan, berbagi momen foto yang ingin saya posting, berbagi musik yang sedang saya dengarkan, dan berbagi buku yang sedang saya baca.



4.    Soundcloud


Sosial media berupa wadah bagi seniman untuk mengunggah atau mendistribusikan hasil karyanya seperti suara dan instrument musik mereka dengan URL khusus. media sosial ini saya gunakan untuk mengunggah rekaman suara saya sendiri hanya untuk sekedar hobi dan kesenangan semata.



Selain media sosial, Aplikasi messenger juga mempermudah penggunannya berbicara tanpa harus  bertatap muka dengan lawan bicaranya.  Berikut urutan sosial Aplikasi messenger yang sering diakses:


1.   Line

Aplikasi Messenger yang memberikan fitur telepon serta video call tanpa menggunakan biaya seluler, serta menyediakan fitur berupa stiker yang unik untuk berchatting ke sesama pengguna Line. biasanya saya menggunakan Line untuk berkomunikasi dengan kerabat terdekat, dan teman-teman saya. karena berbagai fitur yang menarik, saya lebih sering menggunakan aplikasi ini utnuk vide ocall atau free call yang disediakan.



2.    BBM

Aplikasi Messenger yang memberikan fitur chatting kesesama pengguna Blackberry Messenger dengan menggunakan PIN untuk terhubung ke pengguna lainnya dan sifatnya pribadi.biasanya saya menggunakkan aplikasi messenger yang sering disebut BBM ini untuk berkomunikasi dengan kerabat derta kawan-kawan saya. tidak jauh berbeda dengan aplikasi Line tadi.


3.     WhatsApp

Aplikasi Messenger yang memberikan fitur chatting kesesama pengguna WhatsApp dengan menggunakan nomer telepon yang dimiliki. Aplikasi ini bersifat pribadi. biasanya saya menggunakan aplikasi messenger ini untuk berkomukasi tak langsung juga, sama halnya dengan menggunakan BBM atau Line.



Pada dasarnya penggunaan media sosial dengan aplikasi messernger yang saya gunakan memilikin fungsi yang tidak jauh berbeda yaitu melakukan komunikasi tak langsung, mencari informasi dan referensi baru dan lain sebagainya.

Selain media sosial, saya juga menggunakan layanan Web browser yaitu Opera, Mozilafirefox, dan Google Crome. Lalu, saya juga menggunakan layanan search enginee seperti Google, dan yahoo.

Perangkat yang saya gunakan untuk mengagkses internet adalah telepon pintar atau Smartphone. Selain mudah dibawa kemana saja, saya juga dapat mengakses internet kapan saja dan biayanya lebih murah. tetapi saya juga menggunakan Netbook untuk mengakses internet dan mengerjakan tugas saya.



DAMPAK DARI PENGGUNAAN INTERNET

Segala sesuatu yang memiliki dampak positif pasti selalu dibarengi dengan dampak negatif.  begitu pula yang saya rasakan dengan adanya Internet.dampak yang saya rasakan dengan adanya internet sepertinya seimbang positif dan negatifnya. mungkin hal ini berbeda dengan setiap individu yang merasakan dampak penggunakan internet. Menurut saya, jika internet dipergunakan dengan sangat baik dan semestinya akan membawa keuntungan tersendiri bagi penggunannya.

DAMPAK POSITIF


  • Lebih bayak memiliki referensi pengetahuan. Internet membantu saya untuk mencari referensi dari segala sesuatu yang belum saya ketahui. seperti isi buku, contoh jurnal, dasar teori, dan lain sebagainya.

  • Sebagai media informasi. Internet membatu saya untuk mendapatkan informasi terbaru yang sedang terjadi atau yang telah berlalu dikalangan masyarakat dalam negeri maupun luar negeri.


  • Sebagai media komunikasi. Internet membantu saya untuk mengakses media sosial yang saya gunakan untuk terhubung dengan kerabat derta teman-teman yang jaraknya berjauhan atau bahkan ketika saya malas untuk berkomukasi tatap muka saya menggunakan media sosial untuk berkomukasi dengan teman-teman saya.
  • Sebagai media hiburan. Internet sering saya gunakan untuk Streaming film-film yang saya inginkan, mengakses youtube, mengunduh lagu, dan lain sebagainya.



DAMPAK NEGATIF


  • Merusak Organ pengelihatan. semakin saya sering menggunakan internet, semakin sering saya menggunakan telepon pintar dan PC yang mengakibatkan kerusakan organ pada mata saya.



  • Meningkatkan rasa malas dan terbuangnya waktu. Internet meningkatkan rasa malas untuk mencari referensi pengetahuan melalui buku, serta membuat pengguna internet lebih malas untuk bersosialisasi dan lebuh senang melakukan hal-hal yang dianggap kurang penting.




sumber :
*) https://id.wikipedia.org/wiki/Media_sosial

PEMANFAATAN INTERNET UNTUK PERTAMA KALI

Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan bagaimana saya mengenal internet untuk pertama kali. Tapi, sebelumnya saya akan mengutip sedikit tentang pengertian internet.

Pengertian dari internet ( interconnection networking) sendiri adalah  jaringan komunikasi global yang terbuka dan menghubungkan jutaan bahkan milyaran jaringan komputer dengan berbagai tipe dan jenis, dengan menggunakan tipe komunikasi seperti telepon, satelit dan lain sebagainya*)

Melihat makin pesatnya era globalisasi saat ini, penggunaan internet makin hari kian bertambah. Hal ini disebkan karena meningkatnya kebutuhan, dan pola pikir manusia, serta gaya hidup. Internet ini dianggap sangat membantu kebutuhan manusia. Bahkan kini, anak yang usianya belum mencukupi mampu mengoperasikan perangkat/advice yang dapat langsung terhubung dengan internet yang  biasa kita sebut dengan gadget. Gadget yang sangat beragam mulai dari harga, bentuk dan merk ini berlomba-lomba masuk ke pasaran Indonesia. tak heran, jika kita melihat anak usia batita sekarang lebih senang menonton video-video edukasi atau berkutat dengan games-games di gadget-nya ketimbang main di luar bersama kawan-kawan sebayanya. Sangat disayangkan memang. Namun, dimana ada pengaruh negatif pasti selalu dibarengi dengan pengaruh positif. Dengan adanya internet dan gadget itu sendiri membuat masyarakat Indonesia lebih mudah mengakses ke dunia luar. Mampu mencari tahu apa saja yang ada di berbagai belahan dunia lain walaupun hanya dalam genggaman.





Bagaimana saya mengenal internet dan pemanfaatannya untuk pertama kali?


Awalnya, saya tidak mengenal internet terlebih dahulu. Melainkan, terlebih dahulu mengenal komputer. Pelajaran komputer saya dapatkan ketika saya pengenyam pendidikan usia 9 tahun, kelas 4 SD. Kami diajarkan mengoperasikan Ms.Word, bagaimana mengetik, mengganti-ganti gaya tulisan menggunakan Word Art, Menggambar pada Paint, dan lain sebagainya. Guru kami juga mengajarkan bagaimana menjalankan fungsi-fungsi komputer, dan lain sebagainya yang sifatnya masih sangat mendasar.

Internet pertama kali saya dapatkan justru dari luar sekolah. Yaitu dari kawan sebaya. Di era yang makin canggih saat ini hampir di setiap rumah telah memiliki jaringan internet berbayar yang biasa kita sebut dengan Wifi. Namun, tidak di masa kanak-kanak saya. Saya harus pergi ke Rental komputer yang biasa kita dengar dengan Warung Internet atau Warnet.  Dengan membayar Rp.3000,- saja, saya sudah dapat menikmati ber-internet selama 1jam. Untuk pertama kalinya saya membuka Web browser Mozilafirefox, dan membuka google pada search enginee. Pada usia saat itu saya menggunakan google hanya untuk melihat foto-foto artis, Barbie, hewan-hewan, dan lain sebaginya yang kurang penting :D

Menginjak usia 12 saya mulai mengenal sosial media seperti Ymail, MCn, dan Friendster yang sedang popular pada saat itu. Lalu beralih ke Facebook , Twitter, dan Youtube yang masih sesekali saya gunakan hingga saat ini . Semakin umur saya bertambah tak luput dengan perkembangan internet yang saya gunakan sehari-hari. Google yang dulunya hanya saya gunakan untuk melihat gambar kini telah berubah menjadi referensi pengetahuan saya. Selain buku, internet memudahkan saya mencari pengetahuan lebih cepat tanpa hambatan.

Beredarnya smartphone dan ganget semakin mempermudah saya ber-sosial media contohnya Aplikasi Chatting seperti WhatsApp, BlackBerry Messenger, Line, dan lain sebagainya. Lalu ada aplikasi yang mampu menunjukan lokasi seperti Path dan sejenisnya yang masih saya gunakan hingga saat ini.





*) http://www.nesabamedia.com/2015/04/pengertian-dan-manfaat-dari-internet.html