Selasa, 03 November 2015

Fiksimini : Berawal dari Dunia Maya, Terwujud ke Dunia Nyata

Perkembangan teknologi saat ini mendatangkan dampak positif bagi kebanyakan orang. Sosial media adalah salah satu contoh perkembangan teknologi yang memberikan kemudahan berkomunikasi dengan jangkauan yang luas dan tidak terbatas bagi penggunanya. Setiap orang dapat menggunakan sosial media untuk berbagai keperluan. Seperti berkomunikasi dengan orang yang berbeda di berbagai tempat, membangun relasi, dan juga membentuk suatu komunitas.

sumber: twitter.com

Fiksimini adalah komunitas sastra yang lahir dari sosial media twitter. Berawal dari tweet-tweet dengan hastag #Fiksimini di twitter  kemudian dapat berkelanjutan hingga merambah ke dunia nyata. Hastag #Fiksimini ini diawali oleh Agus Noor dan beberapa penulis lainnya. @fiksimini mendapat respon yang sangat positif dari pembaca, hingga akhirnya, pada tanggal  18 Maret 2010 resmi di buat oleh Agus Noor, Clara Ng, dan Eka Kurniawan.

Setahun berjalan, komunitas ini telah memiliki followers sebanyak 77 ribu-an dengan anggota aktif sebanyak 400 orang diseluruh Indonesia. terlahir dari twitter komunitas ini berkembang menjadi komunitas yang nyata dalam menumbuhkan semangat membaca, menulis, mencintai budaya, dan Bahasa Indonesia dalam suasana penuh keakraban dan persaudaraan.

Sejak akun resmi Fiksimini dibuat, para penulis mulai aktif mengirimkan karya Fiksimini mereka yang kemudian akan di retweet oleh moderator. Moderator yang aktif melakukan retweet adalah Salman Aristo, Aan Mansyur, Clara Ng, Andy Tantono, Agus Noor, dan Eka Kurniawan. Agus Noor menetapkan diktum-diktum karya fiksimini yang layak di retweet.

Setelah terbentuknya Fiksimini, para followers kemudian sering melakukan kopi darat. Bermula dari sana, muncul kesadaran bahwa banyak hal yang dapat dilakukan dibandingkan sekedar berinteraksi melalui dunia maya. Kemudian, pada Januari 2011, keinginan untuk membentuk sebuah komunitas ‘nyata’ akhirnya terwujud. @fiksimini melakukan gatheringpertamanya di Taman Ismail Marzuki dan berhasil mempertemukan para Fiksiminiers (sebutan untuk anggota komunitas) dari 14 provinsi di Indonesia.

Seperti komunitas lainnya, Fiksiminiers berkumpul, berkenalan, berbagi cerita dan berbuat sesuatu. Karena merupakan komunitas menulis, maka kegiatan Fiksiminiers ketika bertemu di duni nyata tidak jauh dari menulis bersama, membahas buku, membuat lagu, membuat film, hingg kegiatan-kegiatan sosial ke panti asuhan. Fiksiminiers bahkan pernah menjadi relawan tanggap benjana (Fiksimini For Merapi).

Beberapa anggota Fiksimini bahkan sudah menerbitkan bukunya sendiri, selain karya bersama antaranggota komunitas. Tak hanya itu, @fiksimini juga menghelat Festival Fiksimini Bernyanyi sekaligus Festival Film Fiksimini. Kedua festival ini mngengkat tulisan fiksimini menjadi lagu dan film  pendek.


Bahkan, 10 lagu pendek telah menjadi nada sambbung pribadi sebuah provider seluler terkemuka. Komunitas ini boleh dengan bangga  hati denga penghargaan yang telah diterima. Diantarany6a pada tahun 2010 diundang pada International Even Ubud Writers  and Readers Festival Bali, dan menjadi The Most Inspiring Twitter di Pesta Blogger di tahun yang sama.Adapun di tahun 2011 adasembilan film pendek yang tayang di Hoopla! Film Festival di Singapura. Satu harapan yang masih ingin diwujudkan. Menjadikan kekuatan literasi untuk kemajuan industri kreatif.



sumber :

http://tekno.kompas.com/read/2011/09/26/22565585/Fiksimini..Komunitas.Sastra.yang.Lahir.dari.Twitter

http://news.indonesiakreatif.net/thank-god-fiksimini/

http://www.koran-sindo.com/news.php?r=4&n=1&date=2015-11-01


0 komentar:

Posting Komentar