Judul
PI : Hubungan Antara Hardiness dengan Burnout Pada Anggota Polisi Pengendali
Massa (Dalmas).
§ Latar belakang
Kepolisian
adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga Polisi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia adalah pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Peran
yang diberikan pada Polri didasarkan atas legalitas undang-undang, yang
dijalankan oleh seluruh anggota Polri.
Pengendalian
Massa (Dalmas) merupakan salah satu fungsi Sabhara Polri. Keberadaan fungsi
pengendalian massa sangat dibutuhkan dalam menjaga ketertiban masyarakat.
Kehadiran pengendali massa sangat penting terutama dalam setiap kegiatan
pengamanan unjuk rasa atau demonstrasi.
Fenomena
rakyat turun ke jalan untuk menyatakan perasaan dan pendapat mereka secara
terbuka atas topik apapun yang terkait dengan perasaan mereka cukup lazim sejak
bergulirnya era reformasi di segala bidang di Indonesia.
Seorang perwira
polisi yang berurusan terus-menerus dengan sisi kehidupan yang sangat dekat
dengan pelanggaran hukum dan korban kejahatan, dengan kekerasan dan potensi
bahaya yang tersembunyi dalam setiap pertemuan dengan seorang penyerang,
berisiko mengalami burnout atau kelelahan (Maslach, 2003).
Menurut
Bakker, Schaufeli, Sixma dan Bosveld (dalam Gunarsa, 2004), burnout merupakan
suatu bentuk reaksi stres kerja yang spesifik pada orang-orang yang bekerja
dalam bidang pelayanan sosial, sebagai hasil dari tuntutan emosional dalam Kepribadian
menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi burnout, karena
kepribadian menentukan reaksi yang ditimbulkan oleh stres yang berdampak pada burnout
(Asih&Trisni, 2015).
Hardiness
merupakan kemampuan individu dalam menghadapi stres. Individu yang
memiliki hardiness yang tinggi akan lebih mudah berkomunikasi atau
mempengaruhi setiap kejadian dikehidupan mereka. Individu memiliki komitmen
yang tinggi terhadap pekerjaan mereka
dan senang melakukan hal menarik lainnya, serta memandang setiap perubahan
merupakan sesuatu yang menarik, dan bukanlah sebuah ancaman (Schultz &
Schultz, 2016).
Menurut
Maddi (dalam Santrock, 2002) ketangguhan (hardiness) adalah gaya
kepribadian yang dikarakteristikkan oleh suatu komitmen (daripada
alienasi/keterasingan), pengendalian (daripada ketidakberdayaan), dan persepsi
terhadap masalah-masalah sebagai tantangan (daripada sebagai ancaman).
Pada
dasarnya, hardiness mempertimbangkan spesifikasi dari sesuatu yang ekstential
yang dapat disebut kekuatan eksistensial. Secara khusus, hardiness muncul
sebagai pola sikap dan strategi yang bersama-sama memfasilitasi perubahan
keadaan yang menegangkan dari potensi bencana menjadi peluang pertumbuhan
(Maddi, 2013).
§ Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan antara
Hardiness dengan Burnout pada Anggota Polisi Pengendali Massa
(Dalmas).
§ Metode penelitian
Metode
penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan penelitian kuantitatif.
Teknik
pengambilan data sampel menggunakan nonprobability sampling, yaitu
teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk di pilih menjadi sampel (Sugiyono,
2016). Teknik sampling menggunakan sampling purposive, adalah teknik
penentuan sampel berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono,
2016).
Apakah dari PI tersebut jika dibuat suatu sistem, maka termasuk ke dalam CBIS yang
mana?
Sistem berbasis pengetahuan
Apakah terdapat potensi jika dilakukan penelitian terhadap sistem-sistem dengan topik PI?
Apakah terdapat potensi jika dilakukan penelitian terhadap sistem-sistem dengan topik PI?
Ya, Berpotensi.