Jumat, 10 November 2017

EPPS TEST

Anggota kelompok :
- Andhika Setya P
- Annisah Pebrianam
- Lulu Ul Masnuah
- Machwinda Brilianti
- Prakas Putra S
- Pratiwi Indy L
- Pratiwi Isti Anggarwati

Salah satu tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribadian adalah tes EPPS (Edward Personal Preference Schedule). Tes ini di kembangkan oleh Allen L. Edward yang mengacu pada konsep teori kepribadian Murray yang dikenal dengan personologi EPPS juga berbeda dengan inventori lain terutama dalam mengukur stabilitas emosi, axienty (kecemasan), penyesuaian diri atau keadaan neoritik. Selain bisa menelusuri simtom klinis atau psikiatris. Misalnya untuk menentukan paranoid, histeria maupun skizofrenia.
EPPS yang merupakan hasil pengembangan dari teori kepribadian Murray, hanya menggunakan 15 need dari 20 need yamg dikemukakan oleh Murray. Tes kepribadian hanya berbentuk verbal yang terdiri dari 225 pasang pernyataan. Semua pasang pernyataan tersebut merupakan pengembangan dari beberapa aspek psikologi yang akan di ukur, yang meliputi 15 macam need. Kelima belas need dalam EPPS adalah :
1. N. Achievement (Ach)  yaitu usaha untuk menunjukkan  prestasi, baik bidang akademik maupun pekerjaan.
2. N. Deference (Def) yaitu adanya kemauan untuk menyesuaikan diri mengikuti perintah atau aturan.
3. N. Order (Ord) yaitu adanya kebutuhan untuk keteraturan di dalam bekerja.
4. N. Exhibition (Exh) yaitu usaha untuk menunjukkan diri kepada orang lain.
5. N. Autonomy (Aut) yaitu usaha untuk berdiri sendiri (otonom).
6. N. Affiliatiom (Aff) yaitu kecenderungan untuk berafiliasi dengan orang lain.
7. N. Intraception (Int) yaitu kecenderungan untuk campur tangan terhadap urusan orang lain.
8. N. Succorance (Suc) yaitu kecenderungan untuk mendapatkan bantuan dari orang lain.
9. N. Dominance (Dom) yaitu kemauan untuk menguasai orang lain.
10. N. Abasement (Aba) yaitu kemauan untuk mengalah.
11.  N. Nurturance (Nur) yaitu kemampuan untuk menyenangkan orang lain.
12. N. Change (Chg) yaitu kemauan untuk mengadakan perubahan.
13. N. Endurance (End) yaitu ketahanan dalam mengatasi rintangan-rintangan dalam menyelesaikan pekerjaan.
14. N. Heterosexual (Het) yaitu kecenderungan dalam hubungan sexual.
15. N. Aggression (Agg) yaitu kecenderungan untuk berperilaku agresif.


Contoh tabel data EPPS


Sabtu, 28 Oktober 2017

Tugas Sistem Informasi Psikologi

 Judul PI : Hubungan Antara Hardiness dengan Burnout Pada Anggota Polisi Pengendali Massa (Dalmas).

§  Latar belakang
Kepolisian adalah segala hal ihwal yang berkaitan dengan fungsi dan lembaga Polisi sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Peran yang diberikan pada Polri didasarkan atas legalitas undang-undang, yang dijalankan oleh seluruh anggota Polri.
Pengendalian Massa (Dalmas) merupakan salah satu fungsi Sabhara Polri. Keberadaan fungsi pengendalian massa sangat dibutuhkan dalam menjaga ketertiban masyarakat. Kehadiran pengendali massa sangat penting terutama dalam setiap kegiatan pengamanan unjuk rasa atau demonstrasi.
Fenomena rakyat turun ke jalan untuk menyatakan perasaan dan pendapat mereka secara terbuka atas topik apapun yang terkait dengan perasaan mereka cukup lazim sejak bergulirnya era reformasi di segala bidang di Indonesia.
Seorang perwira polisi yang berurusan terus-menerus dengan sisi kehidupan yang sangat dekat dengan pelanggaran hukum dan korban kejahatan, dengan kekerasan dan potensi bahaya yang tersembunyi dalam setiap pertemuan dengan seorang penyerang, berisiko mengalami burnout atau kelelahan (Maslach, 2003).
Menurut Bakker, Schaufeli, Sixma dan Bosveld (dalam Gunarsa, 2004), burnout merupakan suatu bentuk reaksi stres kerja yang spesifik pada orang-orang yang bekerja dalam bidang pelayanan sosial, sebagai hasil dari tuntutan emosional dalam Kepribadian menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi burnout, karena kepribadian menentukan reaksi yang ditimbulkan oleh stres yang berdampak pada burnout (Asih&Trisni, 2015).
Hardiness merupakan kemampuan individu dalam menghadapi stres. Individu yang memiliki hardiness yang tinggi akan lebih mudah berkomunikasi atau mempengaruhi setiap kejadian dikehidupan mereka. Individu memiliki komitmen yang tinggi  terhadap pekerjaan mereka dan senang melakukan hal menarik lainnya, serta memandang setiap perubahan merupakan sesuatu yang menarik, dan bukanlah sebuah ancaman (Schultz & Schultz, 2016).
Menurut Maddi (dalam Santrock, 2002) ketangguhan (hardiness) adalah gaya kepribadian yang dikarakteristikkan oleh suatu komitmen (daripada alienasi/keterasingan), pengendalian (daripada ketidakberdayaan), dan persepsi terhadap masalah-masalah sebagai tantangan (daripada sebagai ancaman).
Pada dasarnya, hardiness mempertimbangkan spesifikasi dari sesuatu yang ekstential yang dapat disebut kekuatan eksistensial. Secara khusus, hardiness muncul sebagai pola sikap dan strategi yang bersama-sama memfasilitasi perubahan keadaan yang menegangkan dari potensi bencana menjadi peluang pertumbuhan (Maddi, 2013).

§  Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empirik hubungan antara Hardiness dengan Burnout pada Anggota Polisi Pengendali Massa (Dalmas).

§  Metode penelitian
Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan menggunakan penelitian kuantitatif.
Teknik pengambilan data sampel menggunakan nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk di pilih menjadi sampel (Sugiyono, 2016). Teknik sampling menggunakan sampling purposive, adalah teknik penentuan sampel berdasarkan pertimbangan atau kriteria tertentu (Sugiyono, 2016).


Apakah dari PI tersebut jika dibuat suatu sistem, maka termasuk ke dalam CBIS yang mana?

Sistem berbasis pengetahuan


Apakah terdapat potensi jika dilakukan penelitian terhadap sistem-sistem dengan topik PI?

Ya, Berpotensi.

Jumat, 13 Oktober 2017

Review Jurnal: Sistem Informasi Kepribadian Untuk Seleksi dan Penempatan Tenaga Kerja Pada Perusahaan


Nama : Machwinda Brilianti
NPM : 16514292
Kelas : 4PA22

Nama Kelompok:

Andhika Setya P
Annisah Pebrianam
Lulu 'Ul Mashnuah
Machwinda B
Prakas Putra S
Pratiwi Indy L
Pratiwi Isti A


Sistem Informasi Kepribadian Untuk Seleksi dan Penempatan Tenaga Kerja Pada Perusahaan


Tujuan


Untuk mempermudah psikolog dalam mengakses berbagai informasi dan memberikan revolusi pada dunia alat test kepribadian khususnya papikostik untuk seleksi dan penempatan tenaga kerja pada perusahaan.




Notes: Post ini ditujukan guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Psikologi 2017.

Kamis, 06 April 2017

Psikoterapi : Psyche dan Psikologi

Nama Anggota:
Eva Ratnaningsih            13514681
Ismi Ranjani Makruf      15514513
Lu'lu 'Ul Masnu'ah         16514164
Machwinda Brilianti      16514292
Pratiwi Indy Lestari        19514495

Kelas 3PA22



              Pada zaman Yunani, terdapat seorang putri yang sangat cantik bernama Psyche. Venus selaku dewi kecantikan pun iri kepada Psyche karena manusia lebih memuja Psyche dibandingkan memuja Venus. Venus kemudian memerintahkan kepada anaknya bernama Cupid atau Eros untuk membuat Psyche jatuh cinta kepada orang yang paling menjijikan didunia. Cupid membuat rekayasa kepada orangtua Psyche untuk meninggalkan Psyche di sebuah puncak bukit. Dimana dia akan dikenalkan kepada monster yang sangat buruk rupa.
            Psyche merasa pasrah akan takdirnya, dia bersedia untuk dikenalkan kepada monster. Karena selama ini belum ada manusia yang jatuh cinta kepadanya. Cupid tidak sengaja menggoreskan panah cinta ke tangannya sendiri karena terlalu terpesona melihat kecantikan dari Psyche. Cupid pun jauh cinta kepada Psyche. Cupid tidak membawa Psyche ke puncak bukit, namun Cupid malah membawa Psyche ke istana miliknya dan memperistri Psyche. Karena Psyche seorang manusia sedangkan dia adalah seorang dewa, maka Cupid tidak memberikan kesempatan kepada psyche untuk mengetahui tentang jati dirinya, dan meminta kepada Psyche untuk bersumpah tidak akan pernah memandang wajahnya.
            Keluarga Psyche merasa iri kepada Psyche karena dia tinggal di sebuah istana yang sangat megah. Karena rasa iri tersebut, keluarga Psyche menghasut untuk melanggar sumpahnya dan memintanya untuk mencari tahu jatidiri dari sang suami. Karena rasa penasaran yang sudah tak tertahankan, Psyche  akhirnya melanggar sumpahnya tersebut. Psyche ingin sekali melihat sosok suaminya tersebut. Ketika malam hari, Psyche menghampiri Cupid yang sedang tertidur dengan membawa lentera. Psyche terkejut melihat sosok suaminya yang ternyata sangat tampan, tangannya pun gemetar dan membuat minyak lentera tersebut tumpah di atas dada Cupid. Cupid pun terbangun dan dia sangat marah, kemudian Cupid pun pergi meninggalkan istana. Psyche merasa menyesal akan apa yang telah dia lakukan. Psyche pun menemui dewi Venus untuk meminta Cupid kembali padanya. Venus pun akan membantu Psyche namun Venus memiliki persyaratan yang harus dilakukan oleh Psyche. Venus memberikan sebuah tugas yang sangat sulit dilakukan oleh Psyche, namun ternyata Psyche bisa melakukan semua yang diperintahkan oleh Venus. Karena melihat kegigihan dari Psyche, Cupid pun akhirnya luluh dan kembali ke Psyche. Mereka pun kembali hidup bersama.
            Menurut kelompok kami, keterkaitan antara mitologi dewi psyche dengan ilmu psikologi selain arti dari nama psyche itu sendiri adalah jiwa namun dibalik cerita dewi psyche mewakili beberapa emosi yang ada dalam diri manusia seperti rasa ingin  tau, kesedihan, kemarahan, kegembiraan, cinta dan persepsi, di kisah ini juga menceritakan bagaimana seseorang bisa merasa hampa jika salah satu apa yang dia rasakan berubah dan bagaimana seseorang dapat berusaha agar rasa itu kembali ada dan menghilangkan kehampaannya sebagaimana manusia juga memiliki rasa seperti itu dan memiliki keinginan juga untuk memenuhi rasa itu.



Selasa, 17 Januari 2017

KOMUNIKASI


A.    DEFINISI KOMUNIKASI

           Sarah Trenholm dan Arthur Jensen (dalam Wiryanto, 2004) mendefinisikan komunikasi adalah suaru proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran.
           Menurut Hoveland (dalam Wiryanto, 2004), komunikasi adalah proses dimana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah pikiran untuk perilaku individu lain.
           Gode (dalam Wiryanto, 2004), komunikasi adalah suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua atau lebih yang semula monopoli oleh suatu atau beberapa orang.
           Raymond S. Ross (dalam Wiryanto, 2004), mendefinisikan suatu proses menyortir sedemikian rupa, sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respon yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh sang komunikator.
           Everett M. Rogers dan Lawrence Kincaid (dalam Wiryanto, 2004) menyatakan bahwa komunikasi adalag suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi antara satu sama lain, yang pada gilirannya terjadi saling pengertian yang mendalam.

B.     BENTUK-BENTUK KOMUNIKASI

Menurut R.M Siahaan (dalam Ronda, 2015), komunikasi dapat dibedakan atas tiga bentuk, yakni:
           Pertama, Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication). Bentuk ini terjalin diantara dua orang atau pribadi, besifat langsung dan sering dalam bentuk percakapan (lisan atau tulisan). Ciri khas komunikasi ini adalah bersifat dua arah atau timbal balik.
           Kedua, Komunikasi antar kelompok (group communication). Komunikasi antar kelompok akan berlangsung antara komunikator dengan sejumlah komunikan yang berkumpul bersama-sama, baik dalam jumlah kehadiran yang kecil atau pun jumlah yang besar. Adanya keinginan bersama dan juga sikap tenggang rasa adalah hal yang penting untuk keberhasilan komunikasi ini.\
           Ketiga, ialah komunikasi massa. Komunikasi massa mempunyai cirri yang khusus, yakni penggunaan media komunikasi seperti pers, radio, TV, dan film. Empat karakteristik yang perlu dipahami dalam komunikasi ini adalah (1) komunikasi massa bersifat umum, (2) komunikasi massa bersifat heterogen, (3) komunikasi massa menimbulkan keserempakan (serentak), dan (4) didalam komunikasi massa hubungan non pribadi.


C.     JENIS-JENIS KOMUNIKASI

           Menurut Duha (2016), komunikasi bisa berlangsung dalam berbagai cara. Antara lain sebagai berikut:

1.      Komunikasi Searah
           Jenis komunikasi yang langsung dan tanpa hambatan/ sekat-sekat. setiap saat bisa langsung berinteraksi. Bila sudah disepakati, kapan saja, dan dimana saja komunikasi bisa berlangsung. Baik hanya yang satu kali saja, beberapa kali, atau menjadi rutinitas yang sering dilakukan secara kesinambungan.
2.      Komunikasi dengan Penghubung
           Komunikasi tidak tibsa berjalan secara langsung, sebab salah satupihak tidak bisa bertemu dengan pihak lain karena keterbatasan yang disebabkan oleh beberapa hal: (a) Kesibukan, (b) Kenyamanan, (c) dan Perbedaan.
3.      Komunikasi Melalui Perantara
           Untuk bisa berjumpa, bicara atau berkomunikasi antara pihak yang satu dengan pihak lain, perlu mendapat izin atau persetujuan dari seseorang yang lebih tinggi jabatan, terhormat kedudukannya, atau dituakan dalam komunitas dan lingkungannya.
4.      Komunikasi Memakai Tahapan
           Komunikasi memakai tahapan, adalah salah satu jenis komunikasi yang bisa dikatakan rumit. Sebab, pihak yang ingin berkomunikasi dengan pihak lain, harus melewati beberapa orang/bagian tempat sebelum bertemu dengan pihak lain tersebut.





           MODEL KOMUNIKASI STIMULUS-RESPON (S-R)

           Model stimulus response (rangsangan-tanggapan), atau lebih populer dengan sebutan model S-R menjelaskan tentang pengaruh yang terjadi pada pihak penerima sebagai akibat dari komunikasi.  
           Menurut model ini dampak atau pengaruh yang terjadi pada pihak penerima, pada dasarnya merupakan suatu reaksi tertentu dari stimulus tertentu. Dengan demikian besar kecilnya pengaruh serta dalam bentuk apa pengaruh tersenut terjadi, tergantung pada isi dan penyajian stimulus.

Model S-R dapat digambarkan sebagai berikut:
                                                           S ---- O ---- R
           Model ini memberikan gambaran tentang tiga elemen penting: Stimulus, yakni pesan; organisme (O), dalam hal ini pihak penerima (receiver), dan response (R), yakni akibat atau pengaruh yang terjadi.  Model S-R ini ada kaitannya dengan asumsi dari model ”jarum suntik” yang berpandangan bahwa media massa mempunyai pengaruh langsung kepada khalayaknya.  Isi media massa diibaratkan sebagai jarum yang disuntikkan ketubuh khalayak, sehingga menghasilkan pengaruh yang sesuai dengan isinya.
           Asumsi mengenai kekuatan pengaruh dari media massa ini didasarkan atas pemikiran bahwa masyarakat, ibarat atom-atom sosial yang merupakan sekumpulan individu-individu yang terpisah dan bertingkah laku sesuai keingainannya masing-masing. Dalam masyarakat yang atomisti demikian, kendala-kendala sosial jarang terjadi dan pengaruh dari ikatan sosial sangat kecil.
           Model S-R ini kemudian banyak dikritik karena masyarakat dalam menerima pesan dari media massa dipandang tidak bersikap dan bertindak pasif, melainkan aktif dan selektif.  


SUMBER :
Duha, T.(2016).Perilaku Organisasi.Yogyakarta: Deepublish

Ronda, D.(2015). Prosiding Seminar Khotbah Kontenporer.Makasar: Sekolah Tinggi Theologia Jaffray

Wiryanto.(2004).Pengantar Ilmu Komunikasi.Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia

Marhaeni, D.P,.(____).Model-model Komunikasi. [pdf].(http://komunikasi.unsoed.ac.id/sites/default/files/Model%20model%20komunikasi.pdfdiakses pada tanggal 17 Januari 2017)

Kamis, 12 Januari 2017

DIREKSI PERSONALIA

Direksi Personalia
Bertugas mengkoordinasi semua kegiatan manajemen sumber daya manusia dalam organisasi untuk memaksimalkan penggunaan sumber daya manusia secara strategis seperti kompensasi karyawan, rekrutmen, kebijakan personalia, dan kepatuhan terhadap perusahaan. Selain itu tugas direksi personalia juga meliputi:
a.      Mengidentifikas lowongan staff, merekrut, mewawancarai dan memilih pelamar.
b.      Mengembangkan, mengelola dan mengevaluas tes pelamar kerja
c.   Memberikan informasi tentang kebijakan perusahan, detail tugas pekerjaan, kondisi kerja, upah, jenjang karir dsb kepada calon karyawan.
d.      Melakukan pemecatan dan mengelola prosedur disiplin.
e.       Mengalokasikan sumber daya manusia dengan tepat.
f.       Membuat rencana dan melakukan orientasi kepada karyawan baru untuk menimbulkan sikap positif terhadap tujuan perusahaan,
g.      Menyiapkan karyawan untuk bertugas dengan melakukan program pelatihan kerja.
h.      Menjadi penghubung antara manajemen dengan karyawan.
i.        Menjada struktur kerja dengan memperbarui persyaratan kerja dan deskripsi pekerjaan untuk semua posisi.
j.       Memastikan kepatuhan hukum dengan memantau karyawan.
k. Menyelidiki dan melaporkan jika terjadi kecelakaan pada salah satu karyawan guna kepentingan ansuransi.

Job specification:
  1. Memiliki jiwa kepemimpianan yang baik.
  2. Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik.
  3. Dapat menterjemahkan strategi perusahaan dalam bentuk kebijakan HR yang tepat.
  4. Dapat mengelola perubahan-perubahan yang terjadi di perusahaan secara efektif.
  5. Seorang HRD harus memiliki business knowledge yang baik. 
  6. Seorang HRD harus memiliki kemampuan dapat mempengaruhi dan memahami orang lain.
  7. Memiliki kemampuan khusus, seperti dapat mengoperasikan alat tes psikologi, memahami undang-undang ketenagakerjaan, sistem penggajian dll
  8. Memiliki pengetahuan mengenai prosedur dan proses rekrutmen.
Sumber :

MARKETING

Marketing atau Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang digunakan individu, rumah tangga, ataupun organisasi untuk memperoleh kebutuhan dan keinginan mereka dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan pihak lain. Jadi, tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan individu maupun organisasi. Kebutuhan tersebut di penuhi dengan cara menciptakan dan menpertukarkan produk dan nilai.

Job Desk Marketing :
a.       Mempertahankan tingkat permintaan ini di tengah perubahan selera konsumen serta meningkatnya persaingan.
b.      Melakukan demarketing, yaitu menemukan cara untuk mengurangi permintaan sementara maupun permanen, seperti kenaikan harga, mengurangi promosi, ataupun aktivitas pelayanan.
c.       Mengajak orang-orang untuk menggemari produk-produk ini untuk mengurangi atau meninggalkannya, dengan peningkatan harga, memberikan ancaman bagi yang menggunakan, maupun mengurangi ketersediaan produknya.
d.      Melakukan riset pasar, membuat perencanaan, inplementasi, dan melakukan pengendalian pasar.

 Job Spec Marketing :

a.       Pria/Wanita Usia Max. 35 Tahun
b.      Pendidikan Min S1 semua jurusan ( Managmen lebih diutamankan\)
c.       Pengalaman dibidang Marketing min. 3 tahu
d.      Mempunyai Mempunyai kendaraan sendiri.
e.       Mampu mengoperasikan microsoft office
f.       Aktif berbahasa Inggris         
g.       Dapat bekerjasama dalam team maupun sendiri 
h.      Dapat bekerja deadline dan target

i.        Komunikatif, berpenampilan menarik.



Sumber : 
Simamora, B. (2003).Memenangkan Pasar Dengan Pemasaran Efektif dan Profitable. Jakarta:    PT.          Gramedia Pustaka Utama.

Fuad, M., dkk.(2006).Pengantar Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama